Senin, 22 Agustus 2011

Sel-sel Inti Kehidupan

Andaikan manusia di seluruh dunia ini beriman kepada Allah,
Allah tidak akan bertambah kemuliaanNya
Andaikan manusia di seluruh dunia ini kafir kepada Allah,
Allah tidak akan berkurang kemuliaanNya

Apapun yang terjadi, Allah itu Maha Mulia, dan Allah tidak membutuhkan hambaNya untuk memuliakanNya, dan tidak ada satupun yang akan mengurangi kemuliaanNya

Lantas, mengapa manusia (Islam) diperintah untuk shalat, puasa, membayar zakat, dan seterusnya ?. Dan Allah akan melaknat orang-orang yang tidak melaksanakan perintahNya ?

Sesungguhnya, sebelum Allah mencipta makhluk-makhlukNya, Ia telah menciptakan sistem (lingkungan)nya. Termasuk di dalamnya segala hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang melingkupinya.

Karenanya, ketika Adam AS diturunkan ke bumi, di sekelilingnya sudah dipenuhi berbagai fasilitas
yang dibutuhkan Adam AS untuk menjalani kehidupannya, termasuk di dalamnya hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang telah diberlakukan Allah kepada setiap makhluknya.

Artinya, Allah sebagai Pencipta manusia, tahu benar batas-batas kemampuan manusia, tahu benar nafsu-nafsu yang mendorongnya untuk memuaskan dirinya. Karenanya Allah membuat perintah-perintah dan larangan-larangan kepada manusia yang tujuannya adalah menjaga harkat-martabat dan kesehatan fisik manusia. Itulah Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang yang Maha Tahu apa-apa yang dibutuhkan manusia. Jadi, perintah dan laranganNya bukan semata untuk kepentinganNya, melainkan untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Yang sederhana, Allah memerintah manusia untuk berpuasa, sebetulnya untuk menjaga kesehatan (membuat fisik manusia sehat). Tapi Allah tahu, tidak semua manusia akan memenuhi perintahNya, maka Allah membatasi perintah itu kepada manusia yang beriman saja. Secara nyata, orang yang rajin berpuasa akan memiliki kesehatan fisik yang lebih prima dibandingkan dengan orang yang tidak pernah berpuasa.

Allah memerintah manusia untuk shalat, agar manusia terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, itupun untuk kepentingan diri manusia itu sendiri. Manusia mau menjalankannya atau tidak, silakan saja, tapi ingat, Allah sudah membuat sistem (peraturan/ hukum) yang sudah diterapkan sebelum manusia itu yang ada. Artinya, jika suatu saat manusia mendapat musibah atau (paling pahit) masuk neraka, maka itu bukan karena Allah yang menghukumnya, melainkan manusia itu sendiri yang memang minta dihukum karena telah melanggar aturan/ hukum yang sudah diberlakukanNya.

Allah tidak pernah main-main (bercanda) dengan hukum-hukumNya. Maka, bisa jadi Allah kini tengah bersedih tatkala melihat bangsa Indonesia kini banyak yang bejat (koruptor di mana-mana, permusuhan di mana-mana, kesesatan di mana-mana), tapi Allah tidak ingin main-main dengan hukum-hukumNya, sehingga tidak serta-merta mengubah manusia Indonesia menjadi manusia yang alim (meski Ia memiliki hak, memiliki kekuasaan, dan memiliki kemampuan (mudah bagiNya) untuk itu).

Allah mungkin saja sedang bersedih melihat insan-insan Indonesia saat ini yang banyak sekali tidak menjalankan ajaran-ajaranNya. Bahkan iblis pun bersedih karena ia kini banyak menjadi pengangguran di Indonesia, karena sebagian besar pekerjaannya sudah dirampas manusia. Malaikatpun turut bersedih karena nanti di hari kiamat, jarang sekali ia memiliki teman di surga yang berasal dari Indonesia.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar